music

anic arnica ngobor kodok
Zara Larsson - Ain't My Fault

Sabtu, 26 Januari 2013

PERBEDAAN MOTOR INJEKSI DAN NON INJEKSI

Teknologi injection pada sepeda motor adalah bukan hal yang baru , karena teknologi ini sudah terlebih dahulu digunakan pada mobil. Teknologi injection adalah pengaturan pemasukkan bahan bakar ( bensin ) ke dalam ruang bakar dengan cara disemprotkan seperti nozle. Pada seped amotor penyemprotan bensin ini dilakukan pada saluran masuk . Penyemprotan bensin ini sudah diatur secara komputerisasi , melalui perhitungan beberapa  komponen - komponen electronika , yang mana semua input putaran mesin dan jumlah udara yang masuk terbaca oleh sensor - sensor dari komponen sistem injection. Sensor - sensor yang membaca putaran mesin dan jumlah udara itu , akan mengirim kan hasil pembacaannya , untuk kemudian dihitung dan diolah dalam komponan utama dari injection itu , yaitu ECU . ECU inilah yang kemudian akan menentukan jumlah bensin yang akan dikabutkan atau disemprotkan ke dalam saluran masuk.
  1. Karburator EFI
    BBM dihisap oleh mesin BBM diinjeksikan/disemprotkan ke dalam mesin
    Pengapian Terpisah Sistem Pengapian menyatu.Komponen-komponen dasar EFI
    Setiap jenis atau model sepedamotor mempunyai desain masing-masing namun secara
    garis besar terdapat komponen-komponen berikut.

    ECU – Electrical Control Unit
    Pusat pengolah data kondisi penggunaan mesin, mendapat masukkan/input dari sensor-
    sensor mengolahnya kemudian memberi keluaran/output untuk saat dan jumlah injeksi,
    saat pengapian.

    Fuel Pump
    Menghasilkan tekanan BBM yang siap diinjeksikan.

    Pressure Regulator
    Mengatur kondisi tekanan BBM selalu tetap (55~60psi).

    Temperature Sensor
    Memberi masukan ke ECU kondisi suhu mesin, kondisi mesin dingin membutuhkan
    BBM lebih banyak.

    Inlet Air Temperature Sensor
    Memberi masukan ke ECU kondisi suhu udara yang akan masuk ke mesin, udara
    dingin O2 lebih padat, membutuhkan BBM lebih banyak.

    Inlet Air Pressure Sensor
    Memberi masukan ke ECU kondisi tekanan udara yang akan masuk ke mesin, udara
    bertekanan (pada tipe sepedamotor ini hulu saluran masuk ada diantara dua lampu
    depan) O2 lebih padat, membutuhkan BBM lebih banyak.Atmospheric Pressure Sensor
    memberi masukan ke ECU kondisi tekanan udara lingkungan sekitar sepedamotor,pada
    dataran rendah (pantai) O2 lebih padat, membutuhkan BBM lebih banyak.

    Crankshaft Sensor
    Memberi masukan ke ECU posisi dan kecepatan putaran mesin, putaran tinggi
    membutuhkan buka INJECTOR yang lebih cepat.

    Camshaft Sensor
    Memberi masukan ke ECU posisi langkah mesin, hanya langkah hisap yang
    membutuhkan buka INJECTOR.

    Throttle Sensor
    Memberi masukan ke ECU posisi dan besarnya bukaan aliran udara, bukaan besar
    membutuhkan buka INJECTOR yang lebih lama.

    Fuel Injector / Injector
    Gerbang akhir dari BBM yang bertekanan, fungsi utama menyemprotkan BBM ke
    dalam mesin, membuka dan menutup berdasarkan perintah dari ECU.

    Speed Sensor
    Memberi masukan ke ECU kondisi kecepatan sepedamotor, memainkan gas di lampu
    merah dibanding kecepatan 90km/jam, buka INJECTOR berbeda.

    Vehicle-down Sensor
    Memberi masukan ke ECU kondisi sepedamotor, jika motor terjatuh dengan kondisi
    mesin hidup maka ECU akan menghentikan kerja FUEL PUMP, IGNITION,
    INJECTOR, untuk keamanan dan keselamatan.Electronic Fuel Injection memang lebih
    unggul dibanding karburator, karena dapat menyesuaikan takaran BBM sesuai
    kebutuhan mesin standar.ECU diprogram untuk kondisi mesin standar sesuai model
    sepedamotor, di dalam ECU terdapat tabel BBM yang akan dikirim melalui Injector
    sesuai kondisi mesin standar.

    Berbeda dengan pemasukkan bensin pada sepeda motor yang menggunakan karburator , adalah jumlah pemasukkan bensin ditentukan dengan kevakuman yang terjadi didalam barrel dari karburator. Kevakuman ini akan sangat berbeda - beda tergantung dengan besarnya volume silinder dan kecepatan putaran mesin. Semakin besar kevakuman yang terjadi , maka akan semakin besar pula bensin yang terhisap masuk ke dalam ruang bakar.
Pada sepeda motor dengan karburator , jumlah bensin yang masuk , belum tentu semuanya terbakar. Hal ini akan membuat ada bensin yang sia - sia , karena tidak terbakar , yang berakibat tidak ada tambahan ledakkan karena ada bensin yang tidak terbakar. Selain itu bensin yang tidak terbakar ini akan menimbulkan asap yang berakibat pada polusi udara yang tidak baik , alias beracun. Untuk itulah maka teknologi injection mulai diterapkan
Dengan teknologi injection , maka tidak ada bensin yang sia - sia saat terbakar di dalam ruang bakar , sehingga dapat menghasilkan tenaga yang maksimal. Selain itu juga emisi gas buang yang dihasilkan dari knalpot akan tetap ramah lingkungan , karena tak ada bensin yang tidak terbakar dalam proses pembakaran di mesin.
 
 
KEKURANGAN MOTOR INJECTION

ECU yang bekerja secara elektronik sangat tergantung dari aki motor, aki harus selalu dalam keadaan fit untuk dapat bekerja secara maksimal.
ECU rawan korslet ketika bertemu air, anda harus ekstra hati-hati ketika motor anda mendapat guyuran air.
Meskipun motor injeksi bebas perawatan(pada sistem injectornya), tetapi tidak pada pengaman sensornya.
Motor ini sangat rewel ketika ada salah satu sensornya bermasalah (Misalnya ketika ditemukan kotoran pada sensor filter bensin, injektor akan macet otomatis).
Ketika ECU error mau tidak mau anda harus mendorong motor anda ke service center terdekat.